Lirik Lagu Bocah Cilik Jejer Marik Marik: Makna & Terjemahan

by Jhon Lennon 61 views

Hey guys! Pernah dengerin lagu "Bocah Cilik Jejer Marik Marik"? Lagu ini emang lagi hits banget di kalangan anak-anak, bahkan orang dewasa pun ikut nyanyiin. Tapi, udah pada tau belum sih apa makna di balik liriknya yang unik dan sedikit bikin penasaran ini? Yuk, kita bedah bareng-bareng, guys! Siap-siap nostalgia atau malah jadi makin gemes sama lagu ini!

Asal-Usul dan Popularitas Lagu

Jadi gini, guys, lagu "Bocah Cilik Jejer Marik Marik" ini tuh aslinya berasal dari daerah mana sih, kok bisa jadi viral? Sebenarnya, asal-usul pastinya lagu ini agak tricky buat dilacak. Banyak yang bilang lagu ini adalah lagu anak-anak tradisional dari Jawa, yang sering dinyanyikan untuk meninabobokan atau sekadar bermain dengan anak kecil. Nada dan liriknya yang repetitif dan ceria memang khas banget sama lagu anak-anak yang mudah diingat. Tapi, popularitasnya yang meroket belakangan ini tuh nggak lepas dari peran media sosial, terutama TikTok. Para kreator konten sering banget pakai lagu ini sebagai backsound untuk video-video lucu mereka, entah itu yang berhubungan sama anak kecil, hewan peliharaan, atau bahkan adegan kocak sehari-hari. Efeknya, lagu ini langsung nyebar kayak virus, guys! Siapa aja jadi pengen nyanyiin, bahkan yang tadinya nggak kenal sama sekali sama lagu ini. Uniknya lagi, meskipun liriknya terdengar sederhana, banyak orang yang penasaran sama arti sebenarnya. Apakah ada makna tersembunyi? Atau memang cuma sekadar permainan kata yang asyik didengar? Pertanyaan-pertanyaan ini nih yang bikin lagu ini makin menarik buat dibahas.

Lirik Lagu "Bocah Cilik Jejer Marik Marik"

Oke, guys, langsung aja kita lihat lirik lengkapnya ya. Siapin suara kalian buat nyanyi bareng!

(Verse 1) Bocah cilik jejer marik marik Ndarani marik marik Mangan telo godong telo Ora marik marik

(Chorus) Marik marik, marik marik Ndarani marik marik Marik marik, marik marik Ora marik marik

(Verse 2) Udan gering hujan gering Tek-tek gending gending Nganggo klambi abang klambi biru Ora gending gending

(Chorus) Marik marik, marik marik Ndarani marik marik Marik marik, marik marik Ora marik marik

(Bridge) Mbokne lunga pasar Nggawa wedhus loro Balik-balik wis sore Ora nggawa apa-apa

(Chorus) Marik marik, marik marik Ndarani marik marik Marik marik, marik marik Ora marik marik

Analisis Makna Lirik

Nah, guys, sekarang kita masuk ke bagian yang paling seru: bedah makna liriknya. Awalnya mungkin terdengar acak-acakan ya, tapi kalau kita perhatikan baik-baik, ada cerita sederhana di balik setiap katanya. Mari kita mulai dengan "Bocah cilik jejer marik marik." Kata "bocah cilik" jelas artinya anak kecil. Nah, "jejer" itu artinya berbaris atau duduk berdampingan. Lalu, apa itu "marik marik"? Di sini letak keunikannya, guys. "Marik marik" ini bisa diartikan sebagai semacam gumaman, celotehan, atau suara-suara anak kecil yang sedang bermain atau bergumam sendiri. Jadi, baris pertama ini bisa diartikan: anak kecil berbaris/duduk berdampingan sambil bergumam/bermain-main. Kedengarannya sudah lucu, kan?

Kemudian, ada lirik "Ndarani marik marik." Kata "ndarani" ini agak susah dicari padanan katanya dalam bahasa Indonesia yang pas. Tapi, dalam konteks lagu anak-anak, "ndarani" bisa diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan sambil bergumam atau bernyanyi riang. Jadi, anak-anak itu sedang asyik dengan permainan atau gumamannya sendiri. Selanjutnya, "Mangan telo godong telo, Ora marik marik." Ini semakin menarik. "Mangan telo" artinya makan ubi jalar. "Godong telo" artinya daun ubi jalar. Tapi, kenapa ada "Ora marik marik"? Ini bisa diartikan bahwa meskipun mereka makan ubi atau daun ubi, mereka tetap asyik dengan dunia mereka sendiri, tidak terlalu peduli atau mungkin saking asyiknya sampai lupa dengan apa yang mereka makan. Atau bisa juga, "ora marik marik" di sini menunjukkan kontras, bahwa aktivitas makan itu tidak begitu menarik bagi mereka dibandingkan dengan permainan atau gumaman "marik marik" tadi. Jadi, mereka makan seadanya, yang penting bisa tetap main.

Bagian Chorus, "Marik marik, marik marik, Ndarani marik marik, Marik marik, marik marik, Ora marik marik", adalah pengulangan yang memperkuat nuansa ceria dan permainan. Pengulangan kata "marik marik" ini membuat lagu ini mudah diingat dan dinyanyikan oleh anak-anak. Bagian "Udan gering hujan gering, Tek-tek gending gending" juga punya cerita. "Udan gering" bisa diartikan hujan rintik-rintik. "Tek-tek gending gending" ini adalah suara alat musik gamelan yang berbunyi "tek tek". Ini menggambarkan suasana pedesaan yang kadang disertai suara alam dan musik. "Nganggo klambi abang klambi biru, Ora gending gending" melanjutkan cerita tentang anak-anak yang memakai baju merah dan biru, tapi mungkin mereka nggak terlalu peduli dengan baju mereka, yang penting bisa bermain. Intinya, lagu ini menggambarkan keceriaan dan kepolosan anak-anak yang asyik dengan dunia mereka sendiri, tanpa beban.

Terakhir, Bridge-nya, "Mbokne lunga pasar, Nggawa wedhus loro, Balik-balik wis sore, Ora nggawa apa-apa." Ini adalah cerita mini tentang seorang ibu yang pergi ke pasar membawa dua kambing, tapi pulang sore tanpa membawa apa-apa. Ini bisa diinterpretasikan macam-macam, guys. Mungkin ibunya apes di pasar, atau mungkin dia hanya pergi melihat-lihat saja dan tidak jadi membeli apa-apa. Namun, yang paling penting, lirik ini menambah nuansa cerita rakyat yang sering kita dengar. Meskipun ada elemen cerita orang dewasa, lagu ini tetap kembali ke chorus yang ceria, menunjukkan bahwa fokus utamanya tetap pada kegembiraan anak-anak. Jadi, secara keseluruhan, lirik ini adalah perpaduan antara gambaran aktivitas anak-anak yang polos, suasana pedesaan, dan sedikit cerita kehidupan sehari-hari, yang disajikan dengan bahasa yang sederhana dan repetitif agar mudah dicerna dan dinyanyikan. Seru banget, kan?

Terjemahan Lirik ke Bahasa Indonesia

Biar makin ngerti lagi, guys, ini dia terjemahan lirik "Bocah Cilik Jejer Marik Marik" ke dalam Bahasa Indonesia yang lebih mudah dipahami:

(Verse 1) Anak kecil berbaris/duduk berdampingan sambil bergumam/bermain Sedang asyik bergumam/bermain Makan ubi daun ubi Tidak terlalu tertarik/Tidak begitu menarik

(Chorus) Bergumam/Bermain, bergumam/bermain Sedang asyik bergumam/bermain Bergumam/Bermain, bergumam/bermain Tidak terlalu tertarik/Tidak begitu menarik

(Verse 2) Hujan gerimis, hujan gerimis Suara gamelan "tek tek" Memakai baju merah, baju biru Tidak begitu penting/Tidak terlalu diperhatikan

(Chorus) Bergumam/Bermain, bergumam/bermain Sedang asyik bergumam/bermain Bergumam/Bermain, bergumam/bermain Tidak terlalu tertarik/Tidak begitu menarik

(Bridge) Ibunya pergi ke pasar Membawa dua kambing Pulang-pulang sudah sore Tidak membawa apa-apa

(Chorus) Bergumam/Bermain, bergumam/bermain Sedang asyik bergumam/bermain Bergumam/Bermain, bergumam/bermain Tidak terlalu tertarik/Tidak begitu menarik

Mengapa Lagu Ini Begitu Menarik?

Guys, pasti banyak yang bertanya-tanya, kenapa sih lagu sesederhana ini bisa viral dan disukai banyak orang? Jawabannya terletak pada beberapa faktor. Pertama, nostalgia. Bagi generasi yang tumbuh di pedesaan atau pernah mendengar lagu-lagu tradisional, lagu ini membangkitkan kenangan masa kecil yang indah. Suara "marik marik" itu seperti suara tawa riang anak-anak yang nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kedua, kepolosan dan keceriaan. Liriknya yang sederhana dan repetitif menciptakan nuansa yang sangat positif dan fun. Ini cocok banget buat mood booster, apalagi di tengah kesibukan dan stres kehidupan modern. Lagu ini mengingatkan kita untuk nggak terlalu serius dan menikmati momen-momen kecil. Ketiga, keunikan kata "marik marik." Kata ini sendiri sudah unik dan punya daya tarik tersendiri. Entah apa artinya persis, tapi cara pengucapannya yang berirama dan terdengar seperti suara anak kecil yang sedang asyik sendiri membuatnya sangat catchy. Keempat, adaptabilitas di media sosial. Seperti yang sudah disebut sebelumnya, lagu ini sangat mudah diadaptasi untuk berbagai macam konten video. Fleksibilitasnya inilah yang membuat lagu ini terus muncul di FYP TikTok dan platform lainnya. Terakhir, elemen cerita yang sederhana namun relatable. Meski fokusnya pada anak-anak, adanya cerita tentang ibu ke pasar di bridge menambah kedalaman liriknya, membuatnya nggak sekadar nyanyian tanpa arti. Cerita-cerita seperti ini sering kita dengar dari nenek atau orang tua kita, jadi terasa dekat di hati.

Kesimpulan

Jadi, guys, lagu "Bocah Cilik Jejer Marik Marik" ini bukan sekadar lagu anak-anak biasa. Di balik liriknya yang terdengar simpel dan repetitif, tersimpan makna tentang keceriaan, kepolosan masa kecil, suasana pedesaan, dan bahkan sedikit cerita kehidupan. Keunikan kata "marik marik" dan melodi yang easy listening membuatnya sangat mudah diingat dan dinyanyikan. Ditambah lagi, popularitasnya yang meledak di media sosial membuktikan bahwa lagu-lagu tradisional yang dikemas ulang dengan cara yang tepat bisa kembali digemari oleh semua kalangan. Lagu ini mengingatkan kita akan pentingnya menikmati momen sederhana dan kebahagiaan yang murni, layaknya anak kecil yang asyik dengan dunianya sendiri. Semoga lagu ini terus melestarikan keindahan musik tradisional kita dan terus menghibur banyak orang ya, guys! Jangan lupa buat share artikel ini kalau kalian suka dan merasa terhibur!